"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." kata Allah dalam surat Al-Ma'arij:19
Allah sedang memberi tahu kita bahwa manusia itu diciptakan memiliki sifat suka berkeluh kesah dan kikir.
Keluh kesah apa? ialah sifat manusia yang tidak pernah bersyukur, dikasih sedikit dia ngeluh, dikasih banyak juga ngeluh masiiiihhhh aja kurang, sampai dilakukan juga yang namanya korupsi, harusnya itu uang bisa untuk mendanai pengobatan gratis, tapi karena dikorupsi oleh manusia yang tidak pernah bersyukur ini, akhir tidak tersalurkan pada rakyat.
Kikir apa? kikir adalah sifat cinnnnnnnnta sekali dengan harta, saking cintanya melepas setarus rupiah aja ibarat melepas ruh dari tubuhnya. Sifat kikir mengantarkan manusia menjadi serakah terhadap dunia, acuh pada sesama manusia, dan bahkan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya walaupun merugikan banyak orang.
Para koruptor adalah orang-orang kikir, para penjual aset negara adalah orang-orang kikir, para penerima suap adalah orang-orang kikir, para penguasa kekayaan alam Indonesia adalah orang-orang kikir.
Mereka adalah manusia-manusia yang diperbudak oleh nafsu cinta dunianya. Kebatilan telah mendarah daging dalam tubuh manusia-manusia batil ini, dan karena islam adalah agama yang haq dan yang haq pasti akan berperang dengan kebatilan, maka wajarlah jika para pengemban dakwah islam akan berhadapan dengan orang-orang bathil ini. Yaitu para koruptor, penerima suap, penjual aset-aset negara dan penguasa-penguasa kekayaan alam negara.
Mereka semua dapat dirangkum dalam 1 kalimat yakni "Penguasa yang khianat", siapa mereka? siapapun yang diberi kekuasaan tapi berkhianat, bisa jadi mereka adalah anggota dewan MPR / DPR, bisa jadi mereka ada di DPRD, bisa jadi mereka adalah kepala-kepala daerah, wali kota, atau bupati atau bahkan presiden, who know? hanya Allah yang tahu penghianatan mereka, dan Allah pasti akan mengazdab mereka atas pengkhianatannya.
Mereka-mereka yang berkhianat atas kekuasaannya inilah yang menjadi musuh para pengemban dakwah islam, karena mereka pasti akan kehilangan kekuasaannya untuk merampas harta rakyat ketika islam telah diterima dan digenggam erat oleh rakyat.
Mereka selalu melakukan korupsi, padahal dalam islam hukuman bagi orang yang mencuri 1hisab atau lebih adalah potong tangan.
Mereka senang menjual kekayaan alam negara, padahal dalam islam kekayaan alam negara haram hukumnya dikelola swasta dan fardhu ain hukumnya dikelola oleh negara dan seluruh hasilnya menjadi APDB negara.
Mereka senang menerima suap. apakah hukum suap sama dengan mencuri? adakah dari pembaca yang memiliki ilmu tentang hukum suap dalam islam?
Mereka senang menguasai aset kekayaan alam negara, ketika islam tegak tentu seluruh aset itu harus dikembalikan pada negara.
Orang-orang yang sudah terlanjur ciiiinnntttaaaaa dengan harta yang didapatnya dari kebathilan apakah mau melepaskan begitu saja? tentu tidak kan?.....
Maka wajarlah jika yang di hadapi pada pendakwah agama islam adalah, bupati, walikota, gubernur, anggota dewan, pihak militer bahkan R1 itu sendiri.
Kekuasaan dalam hukum islam yang milik Allah, tugas penguasa hanya sebagai pelaksana, "pembantunya Allah", dalam islam pengusa itu tidak digaji, mereka hanya disantuni secukupnya dia dan keluarganya untuk makan, dengan standart rakyat jelata.
Bisa jadi penghasilan rakyatnya 20 juta sebulan, dia hanya disantuni 5 juta sebulan.
Apakah ada penguasa kapitalisme yang bersedia kehilangan gaji besar mereka sebagai gubernur, walikota, bupati, wakil-wakilnya, asisten-asistennya, pun president dan wakil president? kalau pun ada, berapa jumlahnya, 1 dari sekian ribu kah?
Maka wajar yang dihadapi para pengemban dakwah islam adalah para penguasa negara dan negri-negri, karena merekalah yang paling terancam kehilangan kekuasaan, gaji besar dan akses korupsi jika islam sampai tegak.
0 comments:
Post a Comment